HENSON HEHANUSSA
memberi yang terbaik bagi Tuhan *
pemain keyboard dan gitar bass Abbalove Ministry *
 
 
Itulah prinsip hidup yang dipegangnya semasa dia hidup.
Putra kedua dari pasangan Pdt.Butje Hehanussa dan Tan Tjie Giok ini lahir di Ambon pada tgl 8 Oktober 1975. Ia memiliki seorang kakak yang bernama Henry Hehanussa. Tgl. 28 April 1983, ketika ia baru berumur 7 tahun mamanya dipanggil Tuhan.   Henson tidak hanya seorang anak yang taat, tetapi juga rajin. Karena sejak 2 SD sudah ditinggal mamanya, ia telah terbiasa mengerjakan pekerjaan rumah seperti mencuci pakaian, piring, memberishkan rumah, ngepel, dan pandai memasak. Ia juga ahli dalam memperbaiki alat-alat elektronik yang rusak.
 
Henson melayani pelajar dalam bidang musik, kreatifitas, penunjang, dan cukup tajam dalam visi pelajar. Walau hanya melayani PD Pelajar yang cukup kecil, namun persiapan dan latihan yang ia lakukan, luar biasa! Itu dikarenakan prinsipnya untuk memberi yang terbaik bagi Tuhan. Motto pelajar Ambon yaitu GERAPE, singkatan dari GERAKAN RADIKAL DAN OEMULIH adalah kreasi darinya.
 
Selain musik, seni lukis/grafis, elektronika, dan kreatifitas, ia juga selalu ingin hal-hal baru dan tidak cepat puas.
 
Sejak bertobat di kelas 2 SMP, kehidupannya berubah! Yang tadinya ikut terbawa arus pergaulan, sekarang ikut melayani Tuhan. Ia selalu memberikan injil dan kedatangan Yesus kedua kali. Ia pun terlibat dalam pendirian Persekutuan Doa Pelajar Immanuel (PDPI). Dan darinya lahir kata, "Bangkit Ambon!" yang ditulis pada kaos untuk ia jual sebagai dana buat penyewaan tempat untuk sekretariat PDPI. Walau sibuk melayani, nilai-nilai raportnya sangat bagus terutama untuk pelajaran matematika, fisika, dan kimia. Sehingga mereka yang kesulitan di pelajaran tersebut sering ia bantu. Banyak anak yang menyukainya termasuk para guru yang menyayanginya. Henson memang cerdas, cermat, juga kritis. Bahkan saat lulus SMU, ia memutuskan untuk hidup sepenuh waktu bagi Tuhan. Henson melayani Tuhan sepenuh waktu di bagian pujian dan penyembahan sebagai pelayan musik.
 
Suatu ketika ia direkamkan permainan bass dari k'Timothy dan k'Mike (pengajar di mainstream school of art), untuk dipelajarinya di Ambon. Lalu ia mempelajarinya sampai bisa, baru kemudian ke Jakarta. Pertama kali datang untuk belajar bass dengan k'Timothy, permainannya tinggal diperhalus saja. Ini berkat ketekunannya belajar di Ambon. Henson juga pernah berguru bass dengan Franky, Bintang, dan Indro. Selain bass, dia juga belajar keyboard dengan k'Michael Chandra, Tjahja Djaja, dan guru-guru piano serta keyboard lainnya. Keuletannya berlatih terlihat dari lamanya ia berlatih yang bisa mencapai 6 jam sehari. Setelah menguasai, ia juga membagikan ilmunya kepada orang lain. Ia pernah mengajar musik di beberapa kota, antara lain Biak, Pulau Batam, Bandung, Palembang, dan Bali. Bahkan seringkali ia harus mengeluarkan uangnya sendiri demi bisa melayani di kota-kota tersebut. Sungguh seseorang yang sangat berdedikasi.
 
Henson sangat disukai dan sering dipuji oleh saudara-saudaranya sebab ia sangat rajin membantu keluarga dan saudara-saudara. Cerdas, cermat, humoris, kreatif, rajin, ulet, dan tekun, taat kepada papa, suka membantu, rendah hati, kritis, tajam dalam visi, dan mau berkorban Ia telah menjadi terang dan garam pada waktunya.
Tgl 31 Maret Henson telah memberikan segenap nyawanya menjadi berkat yang luar biasa bagi tanah Maluku. Pada hari itulah Henson dan papanya mati dibunuh dan mati sebagai martir Allah.
 
 
home  page1  page2  page3